Pernyataan itu diungkapkan Anies setelah mendengarkan keluhan tukang perahu motor ketek Sungai Musi Hermanto pada kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024-2029 nomor urut satu Anies-Muhaimin di pelataran objek wisata Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Kamis sore.
Hermanto salah satu tukang perahu motor ketek ketika diajak Capres Anies berdialog di atas panggung kampanye mengeluhkan kehidupannya akhir-akhir ini semakin sulit karena sepinya orang memanfaatkan jasa angkutan air untuk berwisata dan beraktivitas di sekitar Sungai Musi.
Selain masalah tersebut, salah seorang ibu rumah tangga Maimunah juga menyampaikan keluhannya kepada Capres Anies terkait tingginya harga kebutuhan pokok (sembako).
Harga kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng sekarang ini terus bergerak naik, sementara pendapatan keluarganya yang mengandalkan pencaharian dari suaminya sebagai buruh harian cenderung menurun.
"Kondisi tingginya harga sembako sangat memberatkan ekonomi keluarga kami, kami ingin perubahan dan membutuhkan pemimpin baru negara ini agar bisa terbebas dari kesulitan, " ujar warga Palembang itu.
Capres Anies menanggapi keluhan yang disampaikan warga di atas panggung kampanye akbar di Palembang menyatakan persoalan sama sering dikeluhkan masyarakat di setiap daerah di Tanah Air yang dikunjungi.
Selain itu juga sering muncul persoalan lain seperti pendidikan mahal, kesehatan mahal, lapangan kerja sulit dan lainnya.
Menanggapi keluhan masyarakat itu, Anies mengajak massa pendukungnya yang berkumpul di BKB Palembang berjuang memenangkan pasangan capres nomor urut satu yang diusung Partai Nasdem, PKB, PKS dan Partai Ummat.
"Tujuan kita ramai-ramai menghadiri kampanye akbar capres Anies-Muhaimin hanya satu yakni untuk melakukan perubahan Indonesia adil dan makmur untuk semua," ujar Anies.
Menurut dia, untuk melakukan perubahan perlu wewenang, oleh karena itu diharapkan massa pendukung mengajak keluarga, saudara, teman, tetangga ramai-ramai datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 14 Februari 2024 menentukan pilihan kewenangan itu akan diberikan kepada siapa.
"Jika masyarakat menginginkan perubahan lebih baik, mewujudkan Indonesia adil dan makmur, jatuhkan pilihan kewenangan itu diberikan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies - Muhaimin dan keempat partai pengusung," ujar Anies.
Sementara pada kesempatan itu Habaib Umar Abdul Azis memimpin deklarasi dukungan ulama dan habaib se-Sumsel kepada pasangan capres/cawapres Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar nomor urut satu yang didukung ijtima ulama.
Sebelum kampanye akbar Anies Baswedan, puluhan ribu massa pendukung mendengarkan tabligh akbar penceramah dari Jakarta Al Habib Muhammad Hanif Al Athos.
Dalam ceramahnya Muhammad Hanif menjelaskan masyarakat wajib memilih pemimpin yang adil.
Masyarakat jangan sampai milih pemimpin karena fanatik golongan bahkan dikasih uang.
Untuk memilih pemimpin perlu diingat atau menjadi acuan tiga hal berikut yakni suroh maksudnya melakukan penilaian dari kondisi fisiknya mampu atau tidak menjadi pemimpin.
Kemudian sariroh atau melihat kepribadian orang yang akan dipilih menjadi pemimpin bagaimana keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, serta siroh atau melihat rekam jejak (track record) seperti cerdas enggak atau adil enggak saat dia memimpin kata penceramah Muhammad Hanif.
Baca juga: Anies Baswedan imbau pendukung menangi Pilpres lewat 40 rumah
Baca juga: Anies Baswedan: Masyarakat Minang konsisten usung gagasan perubahan
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024